Tragedi “RENDANG” Pasar Pagi
Pada hari minggu tepat pukul 08.50 Wib aku
pergi ke pasar pagi Arengka. Hari ini aku ingin membeli daging, Aku mau masak
rendang....Aku pun dengan cekatan mencari daging yang kuinginkan. Sembari
menyelip-nyelip pengunjung pasar, Aku pun memfokuskan pandangan ke tempat
penjualan daging dan Ahaa...itu dia
tempatnya, akhirnya aku menemukan daging segar yang ku mau....Wah, jadilah
masak rendang emm... sekarang tinggal mencari bumbu rendang. Aku pun berlalu meninggalkan tempat penjualan daging
dan bergegas pergi mencari bumbu rendang. Di tengah keramaian dan keriuhan
pasar sayup-sayup terdengar suara seorang perempuan berteriak....copet...copet
dan beberapa orang dipasar bergegas mengejar pencuri itu...Aku pun melihat dari
kejauhan pencuri itu berlari meninggalkan jantung pasar...Kemudian aku melihat
korban pencurian itu terduduk lemas akibat teriakannya yang memekikkan telinga.
Aku pun mengahampiri ibu tersebut dan bertanya...ibu kecopetan ? Kenapa tidak ke posko polisi di depan Bu, mana
tau mereka bisa membantu. Aku pun menawarkan diri untuk membantu ibu tersebut
untuk mengantarkan ke posko polisi didepan pasar pagi Arengka....Ibu itu hanya
mengagukkan kepala dan mengatakan “terima kasih nak” telah membantu saya. Aku hanya tersenyum dan mengatakan “islam kan
mengajarkan kita untuk saling tolong
menolong,” Ibu itu membalas senyumanku dengan senyum yang renyah sekali.
Setibanya di poSko polisi, Ibu langsung melapor
tentang musibah yang menimpanya...dan polisi tersebut meminta keterangan
informasi yang jelas atas kasus tersebut agar dapat segera ditemikan pencuri
dompet ibu tersebut...Setelah selesai memberikan keterangan, Aku pun pamit
kepada ibu itu , “ Bu saya ada keperluan lain...sudah bisa saya tinggalkan kan
bu? Ibu itu menjawab “ Iya nak, Ibu sangat berterima kasih sekali atas
bantuannya...Sebernarnya yang berharga dari dompet Ibu bukanlah nominal uangnya
melainkan berbagai macam quitansi dan sejumlah kartu penting yang kini Ibu
sesalkan... tapi ya sudahlah nak,....kalau pun dapat kembali lagi dompet itu
berari masi rezeki Ibu kalau tidak mungkin bukan rezeki Ibu nak” Aku pun
tersipu kagum mendengar perkataan Ibu tersebut... “nak nama kamu siapa?” nama
saya Ayu bu...” terima kasih ya nak Ayu atas bantuannya, ya bu sama-sama...Akupun bergegas
meningkalkan Ibu tersebut di poso polisi tersebut. Haahh, hari ini aku
memperoleh pelajaran yang sangat berharga.... ternyata berhati-hati sangat
diperlukan untuk mengantisipasi musibah Ibu yang tadi kecopetan....Aku pun
kembali mecari bumbu rendang dan setelah mendapatkannya Aku pun bergegas pulang
kerumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar