Rabu, 19 Februari 2014

cerpen kata kunci "Pencuri itu berlari"



Tragedi “RENDANG” Pasar Pagi

Pada hari minggu tepat pukul 08.50 Wib aku pergi ke pasar pagi Arengka. Hari ini aku ingin membeli daging, Aku mau masak rendang....Aku pun dengan cekatan mencari daging yang kuinginkan. Sembari menyelip-nyelip pengunjung pasar, Aku pun memfokuskan pandangan ke tempat penjualan daging dan  Ahaa...itu dia tempatnya, akhirnya aku menemukan daging segar yang ku mau....Wah, jadilah masak rendang emm... sekarang tinggal mencari bumbu rendang. Aku pun  berlalu meninggalkan tempat penjualan daging dan bergegas pergi mencari bumbu rendang. Di tengah keramaian dan keriuhan pasar sayup-sayup terdengar suara seorang perempuan berteriak....copet...copet dan beberapa orang dipasar bergegas mengejar pencuri itu...Aku pun melihat dari kejauhan pencuri itu berlari meninggalkan jantung pasar...Kemudian aku melihat korban pencurian itu terduduk lemas akibat teriakannya yang memekikkan telinga. Aku pun mengahampiri ibu tersebut dan bertanya...ibu kecopetan ?  Kenapa tidak ke posko polisi di depan Bu, mana tau mereka bisa membantu. Aku pun menawarkan diri untuk membantu ibu tersebut untuk mengantarkan ke posko polisi didepan pasar pagi Arengka....Ibu itu hanya mengagukkan kepala dan mengatakan “terima kasih nak” telah membantu saya.  Aku hanya tersenyum dan mengatakan “islam kan mengajarkan kita untuk  saling tolong menolong,” Ibu itu membalas senyumanku dengan senyum yang renyah sekali.
Setibanya di poSko polisi, Ibu langsung melapor tentang musibah yang menimpanya...dan polisi tersebut meminta keterangan informasi yang jelas atas kasus tersebut agar dapat segera ditemikan pencuri dompet ibu tersebut...Setelah selesai memberikan keterangan, Aku pun pamit kepada ibu itu , “ Bu saya ada keperluan lain...sudah bisa saya tinggalkan kan bu? Ibu itu menjawab “ Iya nak, Ibu sangat berterima kasih sekali atas bantuannya...Sebernarnya yang berharga dari dompet Ibu bukanlah nominal uangnya melainkan berbagai macam quitansi dan sejumlah kartu penting yang kini Ibu sesalkan... tapi ya sudahlah nak,....kalau pun dapat kembali lagi dompet itu berari masi rezeki Ibu kalau tidak mungkin bukan rezeki Ibu nak” Aku pun tersipu kagum mendengar perkataan Ibu tersebut... “nak nama kamu siapa?” nama saya Ayu bu...” terima kasih ya nak Ayu atas bantuannya,  ya bu sama-sama...Akupun bergegas meningkalkan Ibu tersebut di poso polisi tersebut. Haahh, hari ini aku memperoleh pelajaran yang sangat berharga.... ternyata berhati-hati sangat diperlukan untuk mengantisipasi musibah Ibu yang tadi kecopetan....Aku pun kembali mecari bumbu rendang dan setelah mendapatkannya Aku pun bergegas pulang kerumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar