Rabu, 12 Maret 2014

Guru Alif, Ba, Ta-Ku


 
Guruku...ini caraku untuk mengenang kepergianmu. Tulisan ini menjadi bukti bahwa engkau pernah hadir di dunia ini, dan membantuku untuk mengenal Alif, Ba, Ta...dan kini, Aku mendapatkan sinergi positif dari Alif, Ba, Ta tersebut.
Ketika itu Aku masih berusia 6 tahun. Ibu sangat antusias mecarikan seorang guru ngaji yang mahir menbaca Alquran. Bukan Ibu tak bisa membaca Alquran, hanya saja Ibu  menginginkan Aku di ajar oleh seorang yang kompeten dalam membaca Alquran...dan Ibu merasa bahwa Aku membutuhkan seorang guru ngaji yang bisa membinaku untuk membaca kalam Allah itu. Saat itu Aku tak tertarik untuk belajar mengaji apalagi guru mengajinya adalah tetanggaku, dan tak ada teman seusiaku disana. Terbayang dibenakku betapa tegangnya suasana mengaji untuk tahap pemula seperti Ku.  Dengan segenap upaya Ibu membujukku agar Aku mau mengaji, namun Aku tetap menggelengkan kepala sebagai petanda bahwa Aku tak ingin mengaji. Ibu tak patah arang, Ia tetap membujukku dengan kelembutan dan memberikanku pengertian yang membuatku menganggukan kepala untuk mengatakan “Ya, Bu”. Aku menerima perintah Ibu untuk mengaji setengah hati. Keesokan harinya, Ku lihat di meja ruang tamu tergeletak sebuah buku berisi tulisan arab yang sangat bervariasi bentuknya. Lalu Ibu menghampiriku...dan mengatakan “Itu namanya buku Iqro’ Yu...”
Aku pun sangat tertarik pada buku itu. Kemudian keesokan harinya Aku pergi di temani Ibu  untuk mengaji....Uppss ini yang perdana. Kulihat “Ia”....siapa “Ia” ??? Ia adalah guru mengajiku. Aku biasa menyapanya dengan sebutan  “wawak”. Perasaan takut, deg-degkan...semuanya jadi satu. Aku pun duduk tepat di hadapannya dengan kaki bersila, Ku buka buku Iqro’ pemberian Ibu tepat pada halaman pertama....Aku sedikit mencuri-curi pandangan, ku lihat Ibu perlahan pergi meninggalkanku...hhhahh... mungkin Ibu tak ingin membuyarkan konsentrasiku.
Kita mulai ngajinya ya! “Ayo baca basmallah” ujarnya....Aku pun membaca Basmallah....dan Ia mulai mengajariku untuk mengenal Alif, Ba, Ta. Ayu, ikutin uwak ya ! Aku menganggukkan kepala. Alif, Ba, Ta....Ayo coba ulangi ! ujarnya. Aku pun mengulangi apa yang uwak itu katakan  “Alif, Ba, Ta...,Ujarku”. setelah itu dia mencoba mengenalkanku secara mendetail Alif, Ba, Ta itu. Coba perhatikan ya yu, “ini Alif, dia tegak lurus  dan kokoh dan  ini Ba, agak melengkung sepeti perahu, mempunyai  satu titik tepat di bawah badannya, nah yang ini Ta...sama seperti perahu namun, Ta memiliki titik dua tepat di atas badan perahunya”. Betapa bahagianya Aku, telah mengenal tiga huruf arab yang tadinya  sangat asing bagiku. Seiring waktupun Aku terus mengaji hingga akhirnya Aku bisa fasih membaca Alquran. Berawal dari Alif, Ba, Ta.....kini Aku dapat melantunkan kalam ilahi. Berawal dari Alif, Ba, Ta membuatku tertarik untuk mencari makna kalam ilahi. Berawal dari Alif, Ba, Ta....Aku menyadari betapa indahnya hidup dalam pentunjuk kalam ilahi.
Seiring pertambahan usia, tentu saja Aku merasa takjub dengan Alif, Ba, Ta itu. Berawal dari tiga huruf itu....Aku memperjelas identitas keislaman. Wah, kenapa Aku menyebutnya memperjelas identitas??? Ya, iyalah memperjelas identitas, secara kitab suci ane Alquran...bile tak bisa bace berarti ane bukan orang islam. Bukankah Alquran itu kitab suci umat islam....ye tak?  Ape isinya Alquran ??? Alquran itu berisi tentang firman-firman Allah Swt. Jelas ke?  Hhhhah hanya bermula dari Alif, Ba, Ta kini Aku menemukan banyak makna dari setiap Ayatnya. Ntah bagaimana  jadinya bila Aku bersikukuh mempertahankan Argumen untuk tak mau belajar mengaji.
Terimakasih wak, telah membimbing Ayu untuk belajar mengaji....semoga itu akan menjadi amal jariah....yang tak kunjung putus. Amin Ya  Allah....mungkin wak telah tiada dan kini hanya menyisakan sebuah nama. Namun Alif, Ba, Ta itu, akan selau terkenang...selamat jalan guru Alif, Ba, Ta Ku Semoga engkau tenang di sisiNya dan di tempatkan bersama kekasih Allah di jannahnya. Amin Yarabbal Alamin. L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar